Minggu, 08 Juni 2014

Peranan Unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
       Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
       Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
       Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
       Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
       Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
       Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.

B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami akan merumuskan beberapa masalah yang dapat dikaji pada makalah ini, yakni :
1.      Berapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam?
2.      Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsur kimia?
3.      Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia?
4.      Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui dan memahami keberadaan unsur-unsur kimia di alam.
2.       Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia.
3.      Mengetahui dan memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia.
4.       Mengetahui dan memahami pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Keberadaan Unsur di Alam
Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium. Sumber komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahan unsur nitrogen dalam udara 78,09% dan oksigen 20,94%. Sedangkan unsur lainnya kurang dari 1%. Beberapa unsur diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium, dan bromin. Konsentrasi unsur terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980 g/kg air laut, kemudian diikuti unsur natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut.
Nitrogen merupakan unsur yang paling melimpah yang dapat dengan mudah diakses oleh manusia. Di alam, nitrogen berbentuk sebagai senyawa N2 dengan kadar 78,03% volum dan 75,45% berat. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, serta mencair pada suhu –195,8 °C dan membeku pada suhu –210 °C. Nitrogen diperoleh dengan cara distilasi bertingkat udara cair. Mula-mula udara disaring untuk dibersihkan dari debu. Udara bersih yang diperoleh kemudian dikompresikan yang menyebabkan suhu udara meningkat. Setelah itu dilakukan pendinginan. Pada tahap ini, air dan karbon dioksida membeku sehingga sudah dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udara kemudian diekspansikan sehingga suhu akan turun lagi dan sebagian udara akan mencair, sedangkan udara yang belum mencair disirkulasikan/dialirkan lagi ke dalam kompresor.

Kegunaan nitrogen antara lain sebagai berikut :
·         Sebagian besar nitrogen dipakai untuk membuat amonia (NH3).
·         Digunakan untuk membuat pupuk nitrogen, seperti urea (CO(NH2)2)        dan ZA(NH4)2SO4).
·         Sebagai selubung gas inert untuk menghilangkan oksigen pada pembuatan alat elektronika karena sifat inert yang dimiliki.
·         Digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah, misalnya pada industri pengolahan makanan.
·         Membuat ruang inert untuk penyimpanan zat-zat eksplosif.
·         Mengisi ruang kosong dalam termometer untuk mengurangi penguapan raksa.

Beberapa senyawa nitrogen sebagai berikut :
1.      Amonia
Wujud amonia adalah gas dengan bau yang khas dan sangat menyengat, tidak berwarna, dengan titik didih –33,35 °C dan titik beku –77,7 °C. Amonia dibuat dengan proses Haber-Bosch, pada suhu 370 – 540 °C dan tekanan 10 – 1.000 atm, dengan menggunakan katalis Fe3O4. Katalis berfungsi untuk memperluas kisi dan memperbesar permukaan aktif, sedangkan suhu tinggi dilakukan untuk mendapatkan laju reaksi yang diinginkan.
Reaksi: N2(g)+ 3H2(g) ⎯⎯→ 2NH3(g)

Dalam skala laboratorium, amonia dibuat dengan mereaksikan garam amonium dengan basa kuat sambil dipanaskan.

Reaksi: NH4Cl + NaOH ⎯⎯→ NaCl + H2O + NH3

Kegunaan amonia, antara lain :
·  Membuat pupuk, seperti urea (CO(NH2)2) dan ZA (NH4)2SO4).
·  Membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, dan amonium nitrat.
·  Sebagai pendingin dalam pabrik es karena amonia cair mudah menguap dan menyerap banyak panas.
·  Membuat hidrazin (N2H4), bahan bakar roket.
·  Digunakan pada industri kertas, karet, dan farmasi.
·  Sebagai refrigeran pada sistem kompresi dan absorpsi.

2.      Asam Nitrat
Asam nitrat termasuk dalam asam kuat, di mana dapat melarutkan hampir semua logam, kecuali emas dan platina. Asam nitrat berupa zat cair jernih pada suhu biasa dan dapat bercampur sempurna dengan air dalam segala perbandingan. Asam nitrat dibuat dengan melalui tiga tahap, dikenal dengan proses Oswald, sebagai berikut. Mula-mula amonia dan udara berlebih dialirkan melalui katalis Pt – Rh pada suhu 950 °C, kemudian didinginkan sampai suhu mencapai 150 °C di mana gas dicampur dengan udara yang akan menghasilkan NO2. NO2(g) dan udara sisa dialirkan ke dasar menara, kemudian disemprotkan dengan air pada temperatur sekitar 80 °C, maka akan diperoleh larutan yang mengandung 70% HNO3
.
Reaksi: 4NH3(g) + 5O2(g) --> 4NO(g) + 6H2O(g)
2NO(g) + O2(g) --> 2NO2(g)
 4NO2(g) + O2(g) + 2H2O(l) --> 4HNO3(aq)

Asam nitrat banyak digunakan untuk pupuk (amonium nitrat), obat-obatan, dan bahan-bahan peledak, seperti TNT, nitrogliserin, dan nitro-selulosa. Asam nitrat juga digunakan pada sistem pendorong roket dengan bahan bakar cair.

3.      Oksigen
Oksigen merupakan unsur yang paling banyak di bumi dan merupakan elemen paling penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk proses respirasi (pernapasan). Oksigen terdapat di alam dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa. Dalam keadaan bebas di alam, oksigen mempunyai dua alotropi, yaitu gas oksigen (O2) dan gas ozon (O3). Kelimpahan oksigen di alam ± 20% dan dalam air ± 5%. Unsur oksigen mudah bereaksi dengan semua unsur, kecuali dengan gas mulia ringan. Gas oksigen tidak berwarna (oksigen padat/cair/lapisan tebal oksigen berwarna biru muda), tidak berbau, dan tidak berasa sehingga tidak terdeteksi oleh panca indra kita. Oksigen mengembun pada –183 °C dan membeku pada –218,4 °C. Oksigen merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi logam maupun nonlogam.
Secara industri, dengan proses pemisahan kriogenik distilasi udara akan diperoleh oksigen dengan kemurnian 99,5%, sedangkan dengan proses adsorpsi vakum akan diperoleh oksigen dengan kemurnian 90 – 93% (Kirk – Othmer, vol. 17).
Dalam skala laboratorium, oksigen dapat diperoleh dengan cara berikut.

·         Pemanasan campuran MnO2dan H2SO4, proses ini pertama kali diperkenalkan oleh C. W. Scheele(1771)
o   Reaksi: MnO2(s) + H2SO4(aq) --> MnSO4(aq) + H2O(l) + O2(g)
·         Pemanasan HgO, proses ini pertama kali diperkenalkan oleh Priesttley (1771)
o   Reaksi: 2HgO(s) --> 2Hg(l) + O2(g)
·         Pemanasan peroksida
o   Reaksi: 2BaO2(s) --> 2BaO(s) + O2(g)

Kegunaan oksigen, antara lain :
·         Gas oksigen digunakan untuk pernapasan semua makhluk hidup.
·         Gas oksigen diperlukan untuk proses pembakaran.
·         Pada industri kimia, oksigen digunakan sebagai oksidator untuk membuat senyawa-senyawa kimia.
·         Oksigen cair digunakan untuk bahan bakar roket.
·         Campuran gas oksigen dan hidrogen digunakan sebagai bahan bakar pesawat ruang angkasa (sel bahan bakar).
·         Bersama dengan asetilena digunakan untuk mengelas baja.
·         Dalam industri baja digunakan untuk mengurangi kadar karbon dalam besi gubal.

B.       Pengelompokan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia
1.      Pengelompokan Unsur-Unsur Kimia
Berikut perkembangan pengelompokan tabel periodik dari masa ke masa.
a.     Pengelompokan unsur  berdasarkan sifat logam dan nonlogam
          Pengelompokan ini masih bersifat umum karena sebagian besar unsur-unsur yang sudah ditemukkan pada masa itu termasuk logam (±70%). Berikut ini sifat-sifat yang digunakan sebagai acuan dalam pengelompokan:
  
Sifat logam meliputi :
-          Dapat menghantarkan panas dan listrik
-          Mudah dibentuk ( ditempa dan digerakkan seperti kawat)
-          Mengkilap, terlebih jika digosok
-          Umumnya berwujud padat pada suhu kamar
-          Bersifat reduktor   

Sifat nonlogam meliputi :
-          Tidak Dapat menghantarkan panas dan listrik
-          Sukar dibentuk
-          Tidak mengkilap (buram)
-          Ada yang berwujud padat,cair, dan gas pada suhu kamar
-          Bersifat oksidator

b.    Pengelompokan unsur  berdasarkan Triad Dobreiner
       Tahun 1817, John Wolfgang Dobreiner menyusun unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan kenaikan massa atom (nomor massa), yang mana massa atom unsur yang ditengah merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan Dobreiner yang menjelaskan adanya kemiripan sifat ketiga unsur dari masing-masing kelompok.
Contoh : Li      Na       K

c.     Tabel periodik modern
     Sebelum ditemukan tabel periodik ini, pada tahun 1871, Dmitri Ivanovich Mendeleev telah lebih dulu membuat tabel unsur-unsur yang disusun secara berkala (periodik) sehingga disebut tabel berkala unsur-unsur atau disebut tabel periodik unsur-unsur.  Lalu pada tahun 1915 Henry Moseley telah berhasil menyempurnakan tabel periodik Mendeleev dan sekarang disebut dengan tabel periodik modern dari hasil penelitiannya (1887-1915) .
         Tabel periodik modern disebut juga tabel periodik panjang, merupakan penyempurnaan dari tabel periodik Mendeleev. Perbedaannya, tabel periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan nomor massa, sedangkan tabel periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokan unsur-unsur kimia berdasarkan persamaan sifat. Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron.
1)      Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan nonlogam.
2)      Berdasarkan elektron valensinya, unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan transisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida, dan aktinida.
3)      Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode, yaitu periode 1-7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan semakin bersifat nonlogam.

2.    Sifat-Sifat Unsur-Unsur Kimia
Sifat-sifat dalam unsur kimia dibagi kedalam sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika meliputi wujud, warna, kekerasan, kelarutan, konduktivitas listrik dan panas, massa jenis, sifat magnet, jari-jari atom, kalor penguapan, titik didih dan titik leleh. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan unsur.
a.         Unsur-Unsur Logam Golongan Alkali dan Alkali Tanah
Unsur-unsur dalam golongan alkali dan alkali tanah meliputi unsur-unsur golonggan IA ( 3Li  11Na  19K  37Rb  55Cs  87Fr ) dan IIA ( 4Be 12Mg 20Ca 38Sr  56Ba  88Ra ). Berikut tabel mengenai sifat-sifat unsur logam tersebut:

Sifat Fisika Unsur-Unsur Logam Alkali Tanah
Sifat
Li
Na
K
Rb
Cs
anomor atom               
3
11
19
37
55
Jari-jari atom (pm)
155
190
235
248
267
Jari-jari ion M+(pm)
60
95
133
148
169
Titik leleh (0C)
181
97,8
63,6
38,9
28,4
Titik didih (0C)
1.347
883
774
688
678
Kerapatan (g/cm3)
0,53
0,97
0,86
1,59
1,90
Kekerasan (skala Mohs)
0,6
0,4
0,5
0,3
0,3
Warna nyala
Merah
Kuning
Ungu
Merah
Biru

Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali
Sifat
Li
Na
K
Rb
Cs
nomor atom               
4
12
20
38
56
Jari-jari atom (pm)
90
130
174
192
198
Jari-jari ion M+(pm)
3
65
99
113
135
Titik leleh (0C)
1.278
649
839
769
725
Titik didih (0C)
2.970
1.090
1.484
1.384
1.640
Kerapatan (g/cm3)
1,86
1,72
1,55
2,54
3,59
Kekerasan (skala Mohs)
5
2,0
1,5
1,8
2
Warna nyala
Putih
Putih
Merah
Merah tua
Hijau

 Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali  tanah
Sifat
Li
Na
K
Rb
Cs
Konfigurasi elektron
[He]2s1
[Ne]3s1
[Ar]4s1
[Kr]5s2
[Xe]6s1
Energi ionisasi pertama (kj/mol)
519
498
418
401
376
Keelektronegatifan
1,0
0,9
0,8
0,8
0,7
Potensial elektrode standar (volt)
-3,045
-2,714
-2,925
-2,925
-2,923

Dari tabel-tabel di atas kita dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1.      Golongan alkali ( IA )
a.       Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
  • energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron).
  • reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi).
  • sangat reaktif (di alam tidak ada unsur bebasnya).
  • reaksinya dengan air berlangsung cepat.
  • titik leleh rendah (lunak), sebab ikatan logam lemah. 
b.      Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:
  • makin ke bawah kereaktifan bertambah.
  • makin ke bawah basanya makin kuat.
  • makin ke bawah titik leleh makin rendah.
c.       Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.

d.      Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi.
e.       Reaksi nyala:  Na kuning
                         K  ungu
f.       Semua senyawa alkali larut baik dalam air.

2.      Golongan alkali tanah ( IIA )
a.       Mempunyai dua elektron terluar (ns2):
  • energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah.
  • reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA.
  • sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif.
  • reaksinya dengan air berlangsung lambat.
  • titik leleh cukup tinggi (keras), sebab ikatan logam lebih kuat dari IA.
b.      Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:makin ke bawah kereaktifan bertambah.
  • makin ke bawah basanya makin kuat.
  • makin ke bawah titik leleh makin rendah.
c.       Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.
d.      Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi
e.       Reaksi nyala :  Sr merah
                         Ba  hijau.
f.       Senyawa C1-, S2-, dan N03 dari IIA larut baik dalam air.

Senyawa C032- dari IIA tidak ada yang larut. Kelarutan senyawa 504 2- dari IIA makin ke bawah makin kecil (makin sukar larut). Kelarutan basa (OH-) dari IIA makin ke bawah makin besar (makin mudah larut).

2. Unsur-Unsur Logam Golongan Transisi
        Unsur transisi dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur yang memiliki subkulit d atau subkulit f yang terisi sebagian. Unsur transisi tersebut terdiri dari Sc (Scandium), Ti (Titanium), V (Vanadium),  Cr (Krom), Mn (Mangan),  Fe (Besi), Co (Kobalt), Ni (Nikel), Cu (Tembaga) dan Zn (Seng). Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, hal ini terjadi karena unsur transisi memiliki lebih banyak elektron tidak berpasangan.
Sifat umum:
  1. Biloksnya pasti positif,
  2. Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3) dan Zn (+2),
  3. Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+,
  4. Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat.
  5. Memiliki ikatan logam yang sangat kuat 
  6. Bersifat katalis ( mempercepat reaksi ).
  7. Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541oC (Skandium) sampai 1.890 oC (Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 oC (Tembaga) dan 420 oC (Seng).
  8. Senyawa-senyawa unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan utama.
  9. Kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa logam transisi bersifat paramagnetik (tertarik oleh medan magnet) dan bukan bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet).
  10. Sebagian besar ion-ion logam transisi berwarna. Warna-warna khas dari ion logam dapat dilihat dalam tabel berikut: 

3. Unsur-Unsur Nonlogam
1) Unsur-Unsur Golongan Halogen
        Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VIIA di tabel periodik. Kelompok ini dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani.
Sifat unsur-unsur golongan ini adalah :
a. Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun.
  • Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2
  • Reduktor : I->Br->Cl->F-
b. F2 gas kuning pucat, Cl2 gas kehijauan, Br2 cair coklat, I2 padat ungu hitam mudah menyublin.
c. F2 : bereaksi dengan air, lepaskan O2
d. Cl2 : mengalami disproporsionasi,
e. Br2 : paling larut,
f. I2 : sukar larut, tetap larut baik dalam alcohol (iod tincture : antiseptic)
g. Jari-jari atomnya dari bawah keatas semakin kecil.
h. Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar.
i. Energi ionosasi dadari kiri ke kanan semakin besar.
j. Afinitas electron dari bawah keatas semakin kecil.

2) Unsur-Unsur Golongan Gas Mulia
        Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Sifat umum golongan ini adalah:
  1. Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
  2. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.
3.      Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).

3) Unsur Karbon
        Karbon merupakan unsur  yang terletak pada periode 2 golongan IVA dalam sistem periodik. Unsur karbon pada suhu kamar (298 K , 1 atm) berbentuk padatan yang berupa Kristal, terdiri atas banyak atom karbon yang berikatan kovalen.
Secara umum, sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut.
  1. Sangat tidak reaktif,  jika bereaksi, tidak ada kecenderungan atom-atom karbon kehilangan elektron-elektron terluar untuk membentuk ion C4+. Beberapa reaksi unsur karbon diantaranya sebagai berikut.
  2. Karbon ada yang membentuk senyawa organik dan ada juga yang membentuk senyawa anorganik. Senyawa organik di antaranya senyawa hidrokarbon, alkohol, aldehida, keton, ester,dan asam karboksilat, senyawa karbon anorganik di anataranya oksida, karbida, karbonat, sulfida, dan halida.
  3. Atom karbon mempunyai beberapa alotropi, yaitu bentuk struktur yang berbeda dari suatu atom yang sama, antara lain grafit, intan, fuleren, bulkyball, dan arang.
  4. Karbon dalam bentuk senyawa H2CO3 dapat terionisasi (larut) di dalam air.
  5. Mempunyai energy ionisasi sebesar 11,3 kJ/mol.
  6. Mempunyai nilai keelektrponegatifan sebesar 2,5.

4) Unsur Nitrogen
        Terletak pada periode 3 golongan VA, berwujud gas pada suhu ruangan standar.
 Sifat fisika unsur nitrogen:
Sifat
Keterangan
titik leleh (oC)
-210
titik didih (oC)
-196
jari-jari kovalen (A)
0,75
jari-jari ion (N3+) (A)
1,71
jari-jari ion (N5+) (A)
0,11
warna pada suhu kamar
gas tidak berwarna


Sifat kimia unsur nitrogen:
  1. Kurang reaktif, terlihat dari banyaknya proses di alam yang tidak melibatkan nitrogen melainkan oksigen meskipun komposisi terbesar udara adalah nitrogen (78%). Berikut beberapa reaksi nitrogen.
  2. Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Nitrogen sebagai oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan -3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai biloks +1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5.
  3. Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
  4. Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0.



5) Unsur Oksigen
        Terletak pada periode 3 golongan VIA. Berwuju gas pada suhu ruang: 298 K, 1 atm.
Sifat kimia unsur oksigen
  1. Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2.
  2. Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).
  3. Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida (contoh: Na2O), peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-senyawa karbon.
  4. Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
  5. Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0.
4. Unsur-Unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur yang menempati periode ketiga antara lain Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sifat-sifat umum unsur-unsur tersebut berurut dari Na sampai Ar adalah sebagai berikut:
  1.  Jari-jari semakin kecil karena jumlah e- valensinya semakin banyak.
  2.  Sifat logam semakin berkurang
  3. Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah
  4. Sifat reduktor berkurang, oksidator bertambah
  5.  Energi ionisasi bertambah
  6. Keelektronegatifan bertambah
  7. Kelogaman: Na, Mg, Al ( logam ), Si ( semilogam ), P, S, Cl, Ar ( bukan logam )
  8. Semakin bersifat oksidator
  9. Konduktor: Na, Mg, Al. Bersifat Isolator: Si, P, S, Cl, Ar
  10. Kekuatan basa: semakin bersifat asam

C.      Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia
1.      Kegunaana unsur-unsur kimia
a.       Unsur Gas Mulia
1)      Helium
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.

2)      Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
3)      Neon
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.
4)      Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi
5)      Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.
6)      Radon
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.

b.      Unsur Logam dan Nonlogam
1)      Karbon
Karbon bermanfaat sebagai Grafit (pelumas, pensil dan kosmetik {campuran grafit dan lempung}, anode dalam batu baterai dan pada proses elektrolisi, komponen dalam pembuatan komposit), Arang aktif (mengusir uap yang berbahaya dalam udara, menyerap warna dan rasa yang tidak baik dari suatu cairan atau larutan tertentu, Mengalirkan air pada pabrik pemurnian air minum, buah-buahan (juice), madu, dan vodka; sebagai obat sakit perut atau keracunan makanan {norit)), karbon hitam (Pigmen tinta, cat, kertas, dan plastik. Penguatan dan pewarnaan karet (khususnya ban kendaraan bermotor; membuat ebonit).
2)      Oksigen
Oksigen bermanfaat dalam Pernapasan makhluk hidup, proses pembakaran/oksidator, sebagai oksidator untuk membuat senyawa-senyawa kimia, oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket.
3)      Nitrogen
Nitrogen digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH3) dari udara, gas nitrogen cair digunakan sebagai bahan pembeku dalam industri pengolahan makanan.
4)      Silikon
Silikon dapat digunakan sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, chips komputer dan baterai solar.
5)      Fosfor
Fosfor bermanfaat dalam pembuatan asam fosfat, korek api, kembang api, racun tikus dan zat pembentuk paduan logam.
6)      Natrium
Natrium dapat digunakan sebagai cairan pendingin pada rektor nuklir, reduktor kuat (dalam pengolahan logam Li, K, Zr, dan logam alkali yang berat), Reduksi Titanium (IV) Klorida menjadi logam Ti, lampu penerangan jalan (Na mempunyai kemampuan menembus kabut). Adapun manfaat dari senyawa-senyawa Natrium adalah sebagai berikut: NaOH (pembuatan sabun, deterjen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan belerang dari minyak bumi ), Na2CO3 (proses pembuatan pulp, kertas, sabun, deterjen, kaca dan untuk melunakkan air sadah), NaHCO3 (soda kue, membuat kue agar mengembang krn pada pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang), NaCl (sbg garam dapur, bumbu masak, membuat berbagai bahan kimia, seperti NaOH, serta digunakan untuk pengawet ikan)
7)      Magnesium
Magnesium dapat digunakan untuk membuat logam campur, dipakai dalam industi membuat rangka pesawat terbang. Adapun manfaat dari senyawa-senyawa magnesium sebagai berikut: MgO (pelapis tanur, membuat lantai yg tidak bersela dan sbg bahan gading buatan{campuran semen magnesium dg serbuk kayu,serbuk gabus,gilingan batu yg disebut sbg granit kayu atau ksilolit}), MgSO4 (obat urus-urus {pencahar, MgSO4.7H2O}), Mg(OH)2 (obat sakit maag {padatan putih yg sedikit larut dlm air dan bersifat basa})
8)      Alumunium
Aluminium dapat digunakan untuk membuat alat-alat keperluan rumah tangga, untuk membuat rangka dari mobil dan pesawat terbang dan sebagai bahan cat aluminium, aluminium dicairkan menjadi lembaran tipis untuk pembungkus coklat; kaleng minuman bersoda, daun aluminium dengan campuran Mg digunakan sebagai pengisi lampu Blitz, digunakan sebagai bahan pembuat macam logam.
9)        Tembaga/Cuprum
Tembaga dapat digunakan untuk kabel listrik (konduktor listrik), membuat paduan logam seperti kuningan (Cu dan Zn) dan perunggu (Cu dan Sn) > perhiasan, lonceng, senjata dan alat music.

c.       Golongan Alkali
Contoh unsur-unsur  golongan alkali yakni unsur Na yang membentuk senyawa   yang dapat bermanfaat sebagai berikut:
1)      NaCl, garam dapur ( garam meja ), dapat digunakan sebagai pengawet makanan, bahab baku pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na dan gas klorin.
2)       Na2CO3 dapat dimanfaatkan sebagai  soda cuci , pelunak kesadahan air , zat pembersih peralatan rumah tangga , pembuat gelas , industri kertas , sabun,  deterjen, dan minuman botol.
3)      NaHCO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda kue, campuran pada minuman dalam botol agar menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat kue , dan sebagai larutan penyangga.
4)       NaOCl, adalah zat pengelantang untuk kain.
5)       NaNO3, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pembuat senyawa nitrat yang lain.
6)      Na2SO4, yang disebut garam glauber atau garam inggris , yang dapat dimanfaatkan sebagai obat pencahar dan zat pengering untuk senyawa organik.
7)       KBr digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) dan pembuat plat fotografi.
8)      KIO3 dapat digunakan sebagai campuran garam dapur.
9)      K2Cr2O7  dapat digunakan sebagai zat pengoksidasi

d.      Golongan Alkali Tanah
Contoh unsur golongan alkali tanah yang dapat bermanfaat sebagai berikut:
1)      Berilium
Adapun berilium dapat digunakan sebagai berikut:
-          Campuran  logam  Berilium  dengan  logam  lain  digunakan  mencegah  korosi logam.
-          Logam ini digunakan untuk membuat alloy tembaga dan nikel dengan kekuatan yang tinggi.
-          Digunakan    sebagai   campuran   bahan-baha dari   bagian-bagian  pesawat supersonic, hal ini karena berilium mempunyai sifat mengkilat, kuat dan stabil.
-          Karena  berilium  murni  mudah  menghantarkan  sinyal-sinyal  elektronik  dan dilalui sinar x, maka digunakan sebagai jendela pada tabung sinar x.
-          Berilium  dan  oksidanya  digunakan  sebagai  moderator  pada  reactor  nuklir, karena berilium mempunyai kecenderungan menangkap neutron.
-          Digunakan dalam pembuatan komputer, laser, televisi, dan alat-alat oseanografi

2)      Magnesium
Adapun magnesium dapat digunakan sebagai berikut:
-          Magnesium  karbonat  (MgCl2.6H2O)  digunakan  sebagai  refaktor  dan bahan isolasi.
-          Magnesium Sitrat, digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minuman bersoda.
-          Magnesium Hidroksida, digunakan sebagai obat (laxative), dan digunakan pada proses penyulingan gula.
-          Magnesium Sulfat, yang dikenal sebagai dengan garam inggris (Epsom Salt) dan magnesium oksida (MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik, kertas dan obat cuci perut.
-          Campuran magnesium, aluminium dan baja digunakan pada bahan pembuatan bagian-bagian pesawat, kaki atau tangan buatan, Vacuum cleaner, alat-alat optic dan furniture.
-          Digunakan secara luas untuk konstruksi karena ringan.
-          Digunakan untuk membuat reagen Grignard.

3)      Kalsium
Adapun kalsium dapat digunakan sebagai berikut:

-          Digunakan sebagai deoxidizer untuki tembaga, nikel dan stainless steel.
-           Campuran logam kalsium-timbal (lead-calsium) digunakan pada akumulator.
-           Digunakan dalam pembuatan kapur, semen dan mortar.
-          Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan.
-          Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas karbon dioksida

4)      Stronsium
Adapun stronsium dapat digunakan sebagai berikut:
-          Digunakan pada pembuatan kembang api, petasan dan lampu jalan kereta api.
-          Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir.
-          Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker  tulang.
-          Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir.

5)      Barium
Adapun barium dapat digunakan sebagai berikut:
-          Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik.
-          Barium sulfat digunakan dalam industry karet, cat dan linolium.
-          Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api.
-          Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X.

6)      Radium
Adapun radium dapat digunakan sebagai berikut:
-          Digunakan  untuk  membuat  cat  berbahaya  (luminous  paint)  yang  digunakan piringajam,  tombol  pintu  atau  benda-benda  lain  agar  tampak  berbahaya (berpijar) dalam kegelapan.
-          Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran oleh Henri Danlos yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tubercolusis pada kulit serta beberapa penyakit kanker.

2.      Bahaya Unsur-Unsur Kimia
a.       Karbon
1)      Dalam bentuk CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca
2)       Dalam bentuk CFC menyebabkan penipisan lapisan ozon
3)      Dalam bentuk CCL4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal
4)      Dalam bentuk CS2 bersifat racun
5)      Dalam bentuk CO menyebabkan darah kekurangan oksigen
b.      Nitrogen
Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut yang mengakibatkan iritasi pada mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan asam dapat merusak pH, perairan , dan bangunan.
c.       Silikon
Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah.
d.      Fosfor
Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.

e.       Belerang
Belerang dalam bentuk H2Ssangat beracun dan dapat menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi.
f.       Radon
Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru- paru.
g.      Aluminium
Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan, dan dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan global.
h.    Krom
Krom sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker.
i.        Mangan
Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang bersifat racun dan dapat mengganggu system saraf pusat.
j.        Logam Tembaga
Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih mengandung logam CO. Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan, maka akan membahayakan bagi organisme – organism perairan.

D.      Pemisahan dan Pembuatan Unsur-Unsur Kimia
Adapun contoh-contoh pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia adalah sebagai berikut:
1.    Golongan Alkali
a.       Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin.
b.      Senyawa Natrium klorida Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air laut dengan menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut. Metode ini dapat diterapkan di daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur didapat dengan membekukan air. Air beku yang terbentuk tidak mengandung NaCl, sehingga larutan yang disisakan merupakan larutan pekat dengan kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat dipisahkan dengan penguapan. Garam darat diperoleh dengan menggalinya. Hasil penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil penggalian yang masih kotor, lebih dahulu dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan. Apabila lapisan-lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah maka untuk mendapatkan garam darat tersebut terlebih dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk melarutkan garamnya, kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch).
c.       Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara: Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana terbentuk NaOH dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang terbentuk dipanaskan.
d.      Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat Pada pembuatan soda dengan proses solvay sebagai hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan terurai pada suhu 650 °C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus dihablurkan di bawah suhu tersebut. Natrium hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan karbon dioksida di bawah suhu 310 °C. f. Senyawa Kalium hidroksida Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari elektrolisis larutan KCl dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl).

2.      Golongan Alkali Tanah
a.       Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan Ca pada katode. Hasil sampingnya adalah klorin.
b.      Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-besaran dengan memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar. Reaksi yang terjadi seperti berikut. CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g), CaO juga disebut kapur tohor dan dalam perdagangan disebut gamping. Gas CO2 yang terbentuk harus segera dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik kembali. Kapur tohor sangat higroskopis.
c.       Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi MgO dengan karbon.

3.      Golongan IIIA
a.       Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam campuran.
b.      Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan tanah liat murni (kaolin) dengan asam sulfat pekat
c.       Unsur Boron Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium.
d.      Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu tinggi, dengan reaksi seperti berikut.



4.      Golongan VA
a.       Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit menguap terkumpul di dasar kolom.
b.      Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan proses Haber-Bosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan antara 130 – 200 atm.
c.       Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana amonia yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan melalui platina abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C. Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi seperti berikut. Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.

5.      Golongan VIA  
a.       Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh Frasch yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai 99,5%.
b.      Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 °C. Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10% volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 °C, kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan menggunakan vanadium (V) oksida. Reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Reaksi dilakukan pada suhu 450 °C – 474 °C. d. Unsur Oksigen Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan cara Distilasi bertingkat udara cair dan Elektrolisis air.

6.      Golongan VIIA atau Halogen
a.       Unsur Klor Klorin dibuat dengan beberapa dilakukan dengan cara elektrolisis menggunakan NaCl, karena dalam garam (NaCl) mengandung ion-ion kloridadidalam komposisinya. Murni Selain digunakan sebagai desinfektan gas chlorine dapatdigunakan untuk mengoksidasi logam besi (Fe) dan Mangan (Mn).
b.      Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari sintesis hidrogen dan klor. Kedua gas ini diperoleh sebagai hasil samping pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl.
c.       Garam Hipoklorit dan garam klorat Garam-garam hipoklorit terbentuk bersama-sama dengan garam-garam klorida, jika gas klorin dialirkan ke dalam suatu larutan basa.
d.      Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-garam ini dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya menghablur, sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau rangsang.
e.       Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan reaksi seperti berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping berwarna abu-abu tua. Iod tidak mudah larut dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol dan eter.
f.       Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan mereaksikan fluorit dan asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau platina. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair dan di atas suhu 20o C berupa gas.

7.      Golongan VIIIA atau Gas Mulia
Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair. Adapun cara memisahkan logam dari bijinya adalah sebagai berikut:
a.       Penambangan
b.      Pemekatan biji logam
c.       Pengubahan mineral menjadi senyawa
d.      Pengubahan senyawa menjadi logam
e.       Pemurnian logam
f.       Pembuatan paduan logam
Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas seperti hydrogen, nitrogen, dan lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan menggunakan metode distilasi bertingkat udara cair.

BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.

B.     Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.







DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Latinum.
Winarni. 2007. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XII IPA. Jakarta: Subuhku.

Internet:
http://www.academia.edu/5160565/Makalah_Kimia_Unsur
http://chemistry35.blogspot.com/2011/09/unsurunsur-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
http://www.academia.edu/4797078/PEMBUATAN_GAS_CHLORINE_DENGAN_METODE_ELEKTROLISIS_I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar